Kekasaran Permukaan
Permukaan
benda adalah batas yang memisahkan antara benda padat tersebut dengan sekelilingnya. Konfigurasi permukaan merupakan suatu karakteristik geometri
golongan mikrogeometri, yang termasuk golongan makrogeometri adalah permukaan
secara keseluruhan yang membuat bentuk atau rupa yang spesifik, misalnya
permukaan lubang, permukaan poros, permukaan sisi dan lain-lain yang tercakup
pada elemen geometri ukuran, bentuk dan posisi ( Doni.2015).
Kekasaran
permukaan dibedakan menjadi dua bentuk, diantaranya :
1.2.1
Ideal Surface Roughness
Yaitu
kekasaran ideal yang dapat dicapai dalam suatu proses permesinan dengan kondisi
ideal.
1.2.2
Natural Surface
Roughness
Yaitu
kekasaran alamiah yang terbentuk dalam
proses
permesinan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi proses
permesinan
diantaranya :
a.
Keahlian operator,
b.
Getaran yang terjadi pada mesin,
c.
Ketidakteraturan feed mechanisme,
d.
Adanya cacat pada material,
Gambar 2.12 Profil kekasaran permukaan (Saputro. 2014)
Berdasarkan profil
kurva kekasaran di atas, dapat didefinisikan beberapa parameter permukaan,
diantaranya adalah:
Profil
kekasaran permukaan terdiri dari :
a.
Profil geometrik ideal
Merupakan permukaan yang sempurna dapat berupa garis lurus, lengkung atau
busur.
b.
Profil terukur
(measured profil) Profil terukur merupakan profil permukaan terukur.
c.
Profil referensi
Merupakan profil yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisa
ketidakteraturan konfigurasi permukaan.
d.
Profil akar / alas
Yaitu profil referensi yang digeserkan ke bawah sehingga menyinggung titik
terendah profil terukur.
e.
Profil tengah Profil
tengah adalah profil yang digeserkan ke bawah sedemikian rupa sehingga jumlah
luas bagi daerah-daerah diatas profil tengah sampai profil terukur adalah sama
dengan jumlah luas daerah-daerah di bawah profil tengah sampai ke profil
terukur.
Berdasarkan profil-profil di gambar 2.12
di atas, dapat didefinisikan beberapa
parameter permukaan, yang berhubungan
dengan dimensi pada arah tegak dan arah melintang. Untuk dimensi arah tegak
dikenal beberapa parameter, yaitu:
a.
Kekasaran total (peak to valley height/total height),
Rt(μm) adalah jarak antara profil referensi dengan profil alas
b.
Kekasaran perataan (depth of surface smoothness/peak to mean
line), Rp (μm) adalah jarak rata-rata antara profil referensi dengan profil
terukur
c.
Kekasaran rata-rata
aritmetik (mean roughness index/center
line average, CLA)
d.
Ra (μm) adalah harga
rata-rata aritmetik dibagi harga absolutnya jarak antara profil terukur dengan
profil tengah.
𝑅𝑎
= 1 𝑙
∫ ℎ𝑖
2 𝑥
𝑑𝑥
1 0 (µ𝑚)
................................... (2.2)
e.
Kekasaran rata-rata
kuadratik (root mean square height),
Rq(μm) adalah akar bagi jarak kuadrat rata-rata antara profil terukur dengan
profil tengah.
𝑅𝑞
= √ 1 𝑙
∫ ℎ𝑖
2 𝑑𝑥
𝑙
0 ............................................ (2.3)
f.
Kekasaran total
rata-rata, Rz(μm) merupakan jarak rata-rata profil alas ke profil terukur pada
lima puncak tertinggi dikurangi jarak rata-rata profil alas ke profil terukur
pada lima lembah terendah.
𝑅𝑧
= ∑ [ 𝑅1+
𝑅2+⋯ + 𝑅5−
𝑅6…
𝑅10
5 ]................................ (2.4)
Parameter kekasaran yang biasa dipakai
dalam proses produksi untuk mengukur kekasaran permukaan benda adalah kekasaran
rata-rata (Ra). Harga Ra lebih sensitif terhadap perubahan atau penyimpangan
yang terjadi pada proses pemesinan. Toleransi harga Ra, seperti halnya
toleransi ukuran (lubang dan poros) harga kekasaran rata-rata aritmetis Ra juga
mempunyai harga toleransi kekasaran.
Harga toleransi kekasaran Ra ditunjukkan
pada tabel 2.2. Toleransi harga kekasaran rata-rata, Ra dari suatu permukaan
tergantung pada proses pengerjaannya. Hasil penyelesaian permukaan dengan
menggunakan mesin gerinda sudah tentu lebih halus dari pada dengan menggunakan
mesin bubut. Tabel 2.3 berikut ini memberikan contoh harga kelas kekasaran
rata-rata menurut proses pengerjaannya.
Tabel 2.2 Toleransi nilai kekasaran rata-rata
Ra permukaan (Saputro 2014)
No
|
Kelas kekasaran
|
Harga C.L.A (µm)
|
Harga Ra (µm)
|
Toleransi N
|
+50%
|
Panjang sampel (mm)
|
-25%
|
1
|
N1
|
1
|
0.0025
|
0.02-0.04
|
0.08
|
2
|
N2
|
2
|
0.05
|
0.04-0.08
|
|
3
|
N3
|
4
|
0.0
|
0.08-0.015
|
0.25
|
4
|
N4
|
8
|
0.2
|
0.15-0.3
|
|
5
|
N5
|
16
|
0.4
|
0.3-0.6
|
|
6
|
N6
|
32
|
0.8
|
0.6-1.2
|
|
7
|
N7
|
63
|
1.6
|
1.2-2.4
|
|
8
|
N8
|
125
|
3.2
|
2.4-4.8
|
0.8
|
9
|
N9
|
250
|
6.3
|
4.8-9.6
|
|
10
|
N10
|
500
|
12.5
|
9.6-18.75
|
2.5
|
11
|
N11
|
1000
|
25.0
|
18.75-37.5
|
|
12
|
N12
|
2000
|
50.0
|
37.5-75.0
|
8
|
Tabel 2.3 Tingkat kekasaran rata-rata
permukaan menurut pross pengerjaannya (Saputro. 2014)
Proses Pengerjaan
|
Selang (N)
|
Harga (Ra)
|
Flat and cylindrical lapping
|
N1-N4
|
0.025 - 0.2
|
Superfinishing Diamond turning
|
N1-N6
|
0.025 - 0.8
|
Flat cylindrical grinding
|
N1-N8
|
0.025 - 3.2
|
Finishing
|
N4-N8
|
0.1 - 3.2
|
Face and cyndrical turning, milling and reaming
|
N5-N12
|
0.4 - 50.0
|
Drilling
|
N7-N10
|
1.6 - 12.5
|
Shapping, Planning, Horizontal milling
|
N6-N12
|
0.8 - 50.0
|
Sandcasting and forging
|
N10-N11
|
12.5 - 25.0
|
Extruding, cold rolling, drawing
|
N6-N8
|
0.8 - 3.2
|
Die casting
|
N6-N7
|
0.8 - 1.6
|
Nilai kekasaran
permukaan suatu benda kerja hasil dari proses pemesinan tergantung dari proses
pengerjaannya. Proses pemesinan bubut memiliki tingkat kekasaran rata-rata Ra
yaitu 0.4-5.0. Sedangkan pada proses pembubutan menggunakan intan, nilai
kekasaran permukaan jauh lebih rendah.
Sekian Terimakasih
Semoga Bermanfaat
Opi Sumardi. Kekasaran Permukaan. 2017