Jumat, 25 Agustus 2017

Pengertian Kekasaran Permukaan Lengkap

Kekasaran Permukaan
Permukaan benda adalah batas yang memisahkan antara benda padat tersebut dengan  sekelilingnya. Konfigurasi permukaan  merupakan suatu karakteristik geometri golongan mikrogeometri, yang termasuk golongan makrogeometri adalah permukaan secara keseluruhan yang membuat bentuk atau rupa yang spesifik, misalnya permukaan lubang, permukaan poros, permukaan sisi dan lain-lain yang tercakup pada elemen geometri ukuran, bentuk dan posisi ( Doni.2015).

Kekasaran permukaan dibedakan menjadi dua bentuk, diantaranya :
1.2.1        Ideal Surface Roughness
Yaitu kekasaran ideal yang dapat dicapai dalam suatu proses permesinan dengan kondisi ideal.
1.2.2        Natural Surface Roughness
Yaitu kekasaran alamiah yang terbentuk dalam

proses permesinan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi proses
permesinan diantaranya : 
a. Keahlian operator,
b. Getaran yang terjadi pada mesin,
c. Ketidakteraturan feed mechanisme,
d. Adanya cacat pada material,

Gambar 2.12 Profil kekasaran permukaan (Saputro. 2014)
Berdasarkan profil kurva kekasaran di atas, dapat didefinisikan beberapa parameter permukaan, diantaranya adalah:

Profil kekasaran permukaan terdiri dari : 
a.       Profil geometrik ideal Merupakan permukaan yang sempurna dapat berupa garis lurus, lengkung atau busur.
b.      Profil terukur (measured profil) Profil terukur merupakan profil permukaan terukur.
c.       Profil referensi Merupakan profil yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisa ketidakteraturan konfigurasi permukaan.
d.      Profil akar / alas Yaitu profil referensi yang digeserkan ke bawah sehingga menyinggung titik terendah profil terukur.
e.       Profil tengah Profil tengah adalah profil yang digeserkan ke bawah sedemikian rupa sehingga jumlah luas bagi daerah-daerah diatas profil tengah sampai profil terukur adalah sama dengan jumlah luas daerah-daerah di bawah profil tengah sampai ke profil terukur.

Berdasarkan profil-profil di gambar 2.12 di atas, dapat didefinisikan beberapa
parameter permukaan, yang berhubungan dengan dimensi pada arah tegak dan arah melintang. Untuk dimensi arah tegak dikenal beberapa parameter, yaitu:
a.    Kekasaran total (peak to valley height/total height), Rt(ΞΌm) adalah jarak antara profil referensi dengan profil alas
b.    Kekasaran perataan (depth of surface smoothness/peak to mean line), Rp (ΞΌm) adalah jarak rata-rata antara profil referensi dengan profil terukur
c.    Kekasaran rata-rata aritmetik (mean roughness index/center line average, CLA)
d.   Ra (ΞΌm) adalah harga rata-rata aritmetik dibagi harga absolutnya jarak antara profil terukur dengan profil tengah.

                              π‘…π‘Ž = 1 π‘™β„Žπ‘– 2 π‘₯ 𝑑π‘₯ 1 0 (Β΅π‘š) ................................... (2.2)

e.    Kekasaran rata-rata kuadratik (root mean square height), Rq(ΞΌm) adalah akar bagi jarak kuadrat rata-rata antara profil terukur dengan profil tengah.

π‘…π‘ž = √ 1 π‘™β„Žπ‘– 2 𝑑π‘₯ 𝑙 0 ............................................ (2.3)

f.     Kekasaran total rata-rata, Rz(ΞΌm) merupakan jarak rata-rata profil alas ke profil terukur pada lima puncak tertinggi dikurangi jarak rata-rata profil alas ke profil terukur pada lima lembah terendah.

              𝑅𝑧 = ∑ [ 𝑅1+ 𝑅2+ + 𝑅5− 𝑅6… 𝑅10 5 ]................................ (2.4)

Parameter kekasaran yang biasa dipakai dalam proses produksi untuk mengukur kekasaran permukaan benda adalah kekasaran rata-rata (Ra). Harga Ra lebih sensitif terhadap perubahan atau penyimpangan yang terjadi pada proses pemesinan. Toleransi harga Ra, seperti halnya toleransi ukuran (lubang dan poros) harga kekasaran rata-rata aritmetis Ra juga mempunyai harga toleransi kekasaran.

Harga toleransi kekasaran Ra ditunjukkan pada tabel 2.2. Toleransi harga kekasaran rata-rata, Ra dari suatu permukaan tergantung pada proses pengerjaannya. Hasil penyelesaian permukaan dengan menggunakan mesin gerinda sudah tentu lebih halus dari pada dengan menggunakan mesin bubut. Tabel 2.3 berikut ini memberikan contoh harga kelas kekasaran rata-rata menurut proses pengerjaannya.


Tabel 2.2 Toleransi nilai kekasaran rata-rata Ra permukaan (Saputro 2014)
No
Kelas kekasaran
Harga C.L.A (Β΅m)
Harga Ra (Β΅m)
Toleransi N
+50%
Panjang sampel (mm)
-25%
1
N1
1
0.0025
0.02-0.04
0.08
2
N2
2
0.05
0.04-0.08

3
N3
4
0.0
0.08-0.015
0.25
4
N4
8
0.2
0.15-0.3

5
N5
16
0.4
0.3-0.6

6
N6
32
0.8
0.6-1.2

7
N7
63
1.6
1.2-2.4

8
N8
125
3.2
2.4-4.8
0.8
9
N9
250
6.3
4.8-9.6

10
N10
500
12.5
9.6-18.75
2.5
11
N11
1000
25.0
18.75-37.5

12
N12
2000
50.0
37.5-75.0
8

Tabel 2.3 Tingkat kekasaran rata-rata permukaan menurut pross pengerjaannya (Saputro. 2014)
Proses Pengerjaan
Selang (N)
Harga (Ra)
Flat and cylindrical lapping
N1-N4
0.025 - 0.2
Superfinishing Diamond turning
N1-N6
0.025 - 0.8
Flat cylindrical grinding
N1-N8
0.025 - 3.2
Finishing
N4-N8
0.1 - 3.2
Face and cyndrical turning, milling and reaming
N5-N12
0.4 - 50.0
Drilling
N7-N10
1.6 - 12.5
Shapping, Planning, Horizontal milling
N6-N12
0.8 - 50.0
Sandcasting and forging
N10-N11
12.5 - 25.0
Extruding, cold rolling, drawing
N6-N8
0.8 - 3.2
Die casting
N6-N7
0.8 - 1.6

Nilai kekasaran permukaan suatu benda kerja hasil dari proses pemesinan tergantung dari proses pengerjaannya. Proses pemesinan bubut memiliki tingkat kekasaran rata-rata Ra yaitu 0.4-5.0. Sedangkan pada proses pembubutan menggunakan intan, nilai kekasaran permukaan jauh lebih rendah.


Sekian Terimakasih
Semoga Bermanfaat

Opi Sumardi. Kekasaran Permukaan. 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar